Wisuda Untag ke 120 : Berkarya Untuk Bangsa

Jumat, 13 Maret 2020 - 09:47:33 WIB
Dibaca: 690 kali

Sabtu, 22 Februari 2020 Rapat Terbuka Senat Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya mengukuhkan tidak kurang dari 763 Wisudawan Patriot Merah Putih yang terdiri atas 620 wisudawan Strata-1 dari 16 program studi, 109 wisudawan Strata-2 dari 6 program studi dan 34 wisudawan Strata-3 dari 3 program studi. Penggelaran Wisuda ke-120 Untag Surabaya itu digelar di Lapangan Parkir Timur Untag Surabaya.

Kemegahan tanpa meninggalkan nilai-nilai budaya bangsa, selalu dipertahankan oleh Untag Surabaya sebagai ciri khas di tiap penggelaran wisuda. Alunan gamelan mengiringi langkah para wisudawan memasuki lokasi prosesi maupun ketika proses pengukuhan berlangsung. Prosesi pengukuhan wisudawan dipimpin langsung oleh Rektor Untag Surabaya, Dr. Mulyanto Nugroho, MM., CMA., CPA. ‘Berkarya untuk Bangsa’ menjadi tema dalam Penggelaran Wisuda Semester Gasal Tahun Akademik 2019/2020.

Tema wisuda kali ini: Berkarya untuk Bangsa, Rektor yang akrab disapa Cak Nug ini mengingatkan pentingnya peran Alumni Untag Surabaya dalam berkontribusi membangun bangsa. Dia mengatakan, “Perlu diingat bahwa yang membedakan kita dengan yang lainnya adalah karya.” Memasuki era revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan serba digitalisasi dan otomatisasi, Cak Nug berpesan pada lulusan Kampus Merah Putih, sebutan lain Untag Surabaya, agar mampu memanfaatkan potensi IPTEK dalam menciptakan karya baru untuk mengelola Indonesia.

Hal senada disampaikan oleh Wakil Ketua KPK-Dr. Nurul Ghufron, SH., MH., “Anda adalah pemilik Indonesia 5-10 tahun yang akan datang. Karena itu kami semua berharap kepada anda sebagai warna baru Indonesia. Warna baik buruknya Indonesia, bergantung pada anda semua yang melakukan.” Menurutnya, kunci untuk menyongsong Indonesia bergantung pada pemuda Indonesia dalam mengelola potensi yang ada, “Untag Surabaya menempati posisi 5 besar Jawa Timur dan 57 nasional, artinya siap untuk menyongsong masa depan Indonesia. Indonesia memiliki apa yang tidak dimiliki dunia, tergantung anda mengelolanya.”

Dalam penggelaran wisuda, hadir Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia-Prof. Yasonna Hamonangan Laoly, SH., MSc., PhD. yang menyampaikan materi terkait ‘Rancangan Undang-Undang tentang Cipta Kerja Omnibus Law’. Di hadapan lebih dari 2.000 audiens, ia memaparkan, “Ada 79 ada undang- undang terkait perizinan. Ada tumpang tindih yang mengakibatkan tidak efektif dan efisien. Dengan adanya omnibus law, hal tersebut bisa diatasi.” Yasonna berharap, lulusan dan akademisi Untag Surabaya dapat memberikan masukan yang konstruktif untuk pembahasan Omnibus Law Cipta Kerja tersebut.

Turut hadir pula Kepala LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur, Prof. Soeprapto dan Pembina YPTA Surabaya, Bambang DH juga akan memberikan materi untuk Wisudawan Kampus Merah Putih. Dalam prosesi wisuda diserahkan pula penghargaan kepada lulusan terbaik untuk masing-masing fakultas, wisudawan dengan karya ilmiah menarik serta penghargaan bagi dosen berprestasi yang diraih oleh Dr. Fajar Astuti Hermawati, M.Kom. dan Dra. Noorshanti Sumarah, M.I.Kom.